Sejarah Masuknya Agama Kristen Di Pantai Timur Minahasa (Pantai Kora-Kora).
Oleh : Staely Eriando Jacobis
Lokasi penelitian adalah Pantai Kora-Kora yang secara administratif berada di wilayah kecamatan Lembean Timur yang membujur dari Desa Parentek sampai Desa Kamenti.
Sejarah :
Jauh Sebelum Masuknya Injil Di Tanah Minahasa, Masyarakat Minahasa Masih Mengenal Agama Primitif Dengan Pikiran Yang Primitif. Berpikir Dan Bertindak Secara Sederhana Namun Dibalik Alam Nyata Mereka Menyakini Ada Kekuatan Gaib Yang Abstrak (Tidak Nyata) “Empung Wailan Sima Lengkew Em Pekasa Kaoatan” (Allah Yang Menciptakan Segenap Alam).
Selain Percaya Kepada Allah Yang Menciptakan Segenap Alam, Mereka Juga Percaya Ilah-Ilah Lain Yang Diyakini Dapat Membantu Kehidupan Manusia Saat Itu.
Selanjutnya Sekitar Tahun 1702 (awal abat 17) Oleh Penginjil dari Portugis Joseph Kamp Membawa Masuk Injil di Indonesia melalui Ambon, ternate dan tiba di Tanah Minahasa. Joseph Kamp Masuk Ke Minahasa Melalui Labuhan Pantai Timur Minahasa Dengan Menggunakan Perahu Kora-Kora.
Tanjung Pantai Tondano (Tanjung Kora-Kora, red) adalah perkampungan orang Kapataran.
PANTAI TONDANO di TIMUR MINAHASA INI SELANJUTNYA dalam perkembangannya ketika diperkenalkan ke masyarakat secara umum, NAMA lokasi pantai ini yaitu PANTAI KORA-KORA. SEJARAH PEMBERIAN NAMA KORA-KORA ADALAH diambil dari kapal yang terdampar dan karam di pantai ini sampai hancur dan rusak yaitu perahu KORA-KORA. Kapal ini juga digunakan oleh penginjil Joseph Kamp ketika datang di Pantai ini. Sekitar tahun 1970, dalam pelayaran Hongi (Portugis) juga menggunakan perahu ini ketika datang di pantai ini.
Desa Kapataran Yang Mula-Mula Menerima Injil Lewat Pantai Kora-Kora. Hal ini karena perkampungan Desa Kapataran adalah Tanjung Kora-Kora, yang karena alasan kesehatan (sampar malaria) dan alasan keamanan (bajak laut dari Mangindanau (orang Mindanau) sehingga perkampungan orang Kapataran ini pindah km ke Utara..
Dalam sejarah perkembangan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Kora-Kora dijadikan nama untuk Wilayah Pelayanan GMIM di daerah Pantai Timur Minahasa. Pada tahun 1984 terjadi pemekaran wilayah pelayanan GMIM, ketika itu wilayah Lembean Kombi menjadi Wilayah Lembean Kombi dan Wilayah Lembean Kora-Kora.
0 komentar:
Posting Komentar